Selasa, 07 Juni 2011

my holiday in "tanah MADURA"

liburan kali ini aku memilih tanah madura sebagai tempat liburan, karena aku belum pernah sama sekali ke sana naik bis sendiri. oper dari terminal ke terminal lainnya, berlibur bersama sahabatku "yulia".
berangkat dari malang sekitar pukul 10 pagi, naik angkot menuju terminal Arjosari, setelah itu naik bis Malang-Surabaya menuju terminal Bungur asih, sebenarnya pengen naik kereeta api, berhubung takut nyasar ya gak jadi.
setelah nyampek di bungur asih, kami memutuskan untuk istirahat dan sholat, kemudian melanjutkan kembali perjalanan yang tertunda (hehehe :P)... aku bingung mau naik bis arah kemana ini?? setelah dipikir2 beberapa saat, aku bilang ke yulia " seharusnya kan naik bis ke pelabuhan Tanjung Perak".. haha :D iya ya,, budul.. kami langsung berjalan menuju kumpulan bis kota Surabaya. ada orang tanya "mau kemana mbak??".. "perak pak".. ayo2 ini bisnya.. langsung sadja naik, weleh2.. bisnya kug begini ya??? (wajah terheran2), padahal bis arah JMP kan agak bagus dikitlah dari ini (hehe :P), tapi biarlah....
beberapa menit kemudian.....
"akhirnya sampai juga di pelabuhan Ujung"... (lega!! :D) eh... yulia tanya ke aku "hib, habis ini kita kemana??".. dengan spontan ya tak jawab, "ya naik kapal laut lah! kan pulau Maduranya masih diseberang".. yulia tanya lagi "trus beli karcisnya dimana?"... "hehe :P aku sendiri juga gak tau, ini adja pengalaman pertama ke Madura naik bis sendiri"...
kami berhenti di pinggir jalan, kata yulia "kamu tanya ke orang gih beli karcisnya dimana!" .. "weleh, kug aq??" ... "lha sapa lagi? kan kita cuma berdua".. "okkee dah"
lewatlah seorang pedagang asongan, "mas, mau tanya?.. "apa mbak?".. kalo mau beli karcis ke Madura dimana ya?"(dengan wajah culun!! --"? haha :D).. "owh! mbak nanti jalan lurus adja ke sana trus naik dan belok kiri sedikit"... "makasih mas!"... kabur.....!!!
aku dan yulia langsung lari bergegas membeli karcis, "2 pak!"... alhamdulillah dapat karcis juga... :)
"hib, habis ini kemana kalau naik perahunya??"... "haha :D aku dewe yo ora ngerti!!"..
dengan wajah polos kembali bertanya kepada bapak petugas penjual tiket, "pak, kalo mau naik kapal lautnya kemana ya pak??" (wajah bapak e terheran, mungkin dipikirnya "buusyyyeett, masak gak pernah naik kapal laut! katrok nem yo!!!).. "mbak naik tangga ini, nanti ikuti jalannya saja.... " "makasih ya paaaakkkk!!!".. lari.......
nyanyi bareng...
"nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengelilingi samudra, menerjang ombak tiada takut, menerjang badai sudah biasa" haha :D lupa lagunya
setelah sampai di tanah Madura....
ada orang ngomong bahasa Madura (weleh, bahasa alien keluar! aku gak ngerti artinya).. aku langsung sadja,
"maaf pak! gak ngerti bahasa madura".. "mbak ini asalnya dari mana??".. "dari malang pak! nanti turun di masjid agung Bangkalan ya pak!".. "iya mbak!"... bercakap2 banyak sekali... sampek lupa aku!
setalah sampai, haha :D foto2 sampek dilihat pak silup, malu...
pengalaman2 di tanah Madura ini begitu menyenangkan antara lain : jalan2 di alun2 ketemu areg ganteng haha :D, ke makam Mbah kholil (padahal gak ngerti tempat e, tapi di cari akhirnya ketemu juga siiipp ^^d), malam2 melintasi jembatan SuraMadu (wih!! anginne seriwing2, serasa di luar negeri :)), dan banyak lagi.. keren pokok e...
buat temen2 yang pengen liburan ke tanah Madura.. ayo ndang budal!!!
akhirnya... "MATOR KESOON" ^^d

Selasa, 16 November 2010

SAHABAT Vs CINTA

ArTi CinTa

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimilikiSiapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.


Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.


Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.


Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.


cinta adalah satu kata terindah yang diucapkan oleh seseorang yang sedang jatuh cinta.
cinta bisa membuat kita bahagia namun cinta juga bisa membuat kita menangis.


Cinta adalah pengorbanan
bentuk dari kasih sayang
terkadang cinta itu datang
dan terkadang cinta iitu pergi
maka cinta tak dapat dipastikan

cinta bukan lah nafsu belakang
yang penuh linang resah
andaikan saja kasih yang luka terobati dengan rasa cinta


ketika hati tak memiliki apa yang diinginkannya,
tersenyum demi seseorang yang telah menghapus air matanya,
namun hati tak pernah bisa untuk di bohongi,
begitu juga dengan cinta.
ia telah memilih apa yang terbaik baginya.
namun saat pilihannya itu tak dapat ia genggam sekedar untuk mencurahkan segala hasratnya,maka biarkan cinta ityu tetap tersimpan di relung hati.
karena cinta itu tulus dan ia juga tak ingin membuat air mata tercurah dari wajah oranng yang telah memberinya senyum.

ArTi SAhABaT



kukorbankan cinta
demi persahabatan yang aku impikan
demi kasih sayang yang aku harapkan

tapi..
impian tak bisa kucapai
harapan hanya tinggal asa
aku kehilangan keduanya..

akankah aku raih..
akankah aku dapatkan..
cinta dan persahabatan..
tanpa harus aku memilih..


SAHBAT ADALAH TELINGA YG BISA MENDENGAR KU.
MATA YG BISA MELIHAT KU.
JIWA YG BISA MEMAHAMI KU.
RASA YG BISA MENGERTI KU.
HATI YG BISA MENCINTAI KU.

Sabtu, 14 Agustus 2010

my inspirate....


Hati yang tak Pernah di Dengar
Oleh : Diah M. M

Aku duduk terdiam dalam sebuah kamar yang kecil, sendiri tanpa ada satu orang pun menemani. Air mataku pun meleleh kala ku mengingat semuanya, aku malu,aku malu pada diriku sendiri dan malu pada semua orang. Tak pernah terbayang dalam benakku memiliki keluarga seperti. Keluarga yang tak harmonis, percekcokkan yang seringkali terjadi di antara kedua kakakku membuatku harus mempunyai tekanan batin yang kerap menyiksa hari-hariku dan membuatku muak akan hidup ini sehingga ku ingin pergi meninggalkan semua yang ada. Namun rasa sayang kepada mereka membuatku tertahan untuk tetap dalam keadaan ini.
Tak pernah sebelumnya aku terpuruk seperti ini, aku merasa sudah tak ada gunanya hidup ini. Perselingkuhan ayahku yang terjadi enam tahun lalu, masih saja berimbas sampai sekarang. Aku masih heran akan kejadian itu, kenapa orang yang di tolong oleh ayahku malah membuat hancur keluargaku. Kini semua harapan yang indah seakan harcur seketika. Kadang keadaan ini membuatku menyesal, mengapa aku terlahir ke dunia kalau hanya untuk menerima cobaan yang begitu berat ini. Tapi semua sesal yang terjadi tak akan pernah merubah apa pun yang pernah terjadi di masa silam.
Kini aku hanya bisa menjalani kehidupan yang pahit ini dengan sebuah senyuman. Tak pernah ada satu orang di antara keluargaku yang mau mendengar keluh kesah yang ku alami selama ini. Aku masih tetap duduk diam tanpa ada satu patah kata pun terucap dari mulutku. Dari luar kamar terdengar teriakan-teriakan kakak perempuanku yang membentak-bentak ibuku, aku tak pernah mengerti apa sebenarnya yang di pikirkan orang-orang saat ini. Aku tersentak ketika tiba-tiba ibu masuk dalam kamarku dengan raut wajah pucat pasi dan air mata yang mengalir di kedua pipinya. Aku segera merangkulnya dan bertanya,
“ apa yang terjadi bu…?”
Ibu hanya diam dan semakin menangis. Aku pun bingung apa yang harus ku lakukan sehingga ibu bisa kembali tenang dan mau bercerita kepadaku. Aku pun menggosok-gosok pundak ibu sambil mencoba menenangkannya. Akhirnya tangisan ibu sedikit reda, ibu sudah mulai mengusap air matanya dengan baju yang dia kenakan. Aku pun kembali bertanya,
“ apa yang terjadi bu…?”
“ kakakmu… dia seperti orang tak pernah ibu didik. Kata-katanya sangat kasar. Ibu malu nak, ibu malu kepada calon suami kakakmu” jawab ibu dengan nada kecewa.
Aku kembali diam, tak tahu apa yang harus ku katakan pada ibu. Namun, belum sempat aku berkata pada ibu, ibu beranjak berdiri dan mengulas senyum padaku kemudian berlalu meninggalkan aku.
Aku kembali berbaring di atas tempat tidur sambil memandang langit-langit kamarku, semuanya terasa sepi dan senyap. Mengapa di rumah ini tak ada satu pun kebahagiaan? Tanyaku dalam hati. Tak pernah adakah secercah harapan untuk menjadi keluarga yang lebih baik dari sekarang, tak bisakah kita untuk memandang masa depan yang lebih cemerlang, tak bisakah memaafkan kesalahan yang pernah terjadi. Tuhan saja Maha Pemaaf kenapa hambanya tidak. Seribu pertanyaan yang membuat selalu ingin mengerti segala hal yang terjadi.
Aku segera sadar, kemudian beranjak bangun dari lamunanku. Membuka pintu dan menuju kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamarku. Aku segera mengambil air wudhu, kemudian kembali untuk melaksanakan sholat ashar yang hampir mendekati maghrib.
“ nak, nanti habis sholat maghrib ayah mau bicara tentang kuliah kamu.” Kata ayah seketika menghentikan langkahku,
“ iya yah.” Singkat jawabku.
Setelah selesai sholat ashar adzan maghrib pun berkumandang, aku sangat bersyukur bisa menjalankan sholat ashar. Karena sudah dua hari aku kehilangan sholat ashar karena ketiduran. Setelah adzan maghrib selesai, aku segera menjalankan sholat maghrib kemudian mengaji.

☺☺☺☺☺

Terdengar ketukan dari luar kamarku,
“ siapa..?” teriakku dari dalam kamar,
“ kamu di timbali ayah dik…” suara kakak laki-lakiku,
“ iya kak, sebentar…”
Aku segera bergegas keluar kamar untuk memenuhi panggilan ayah. Suasana begitu sunyi. Tak ada yang berkata-kata. Ibu dan kakak perempuanku masih terlihat saling berdiam diri, duduk satu kursi untuk menyaksikan televisi. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Aku pun sampai di ruang tamu yang lampunya menyala begitu terang hingga orang-orang di luar pun dapat mengetahui apa dan siapa pun yang melakukan kegiatan di ruang tamu. Aku duduk dan diam.
“nak, ayah ingin kamu kuliah mengambil jurusan akademi perawat,, tapi kalau dari diri kamu sendiri ingin ambil jurusan apa?” Tanya ayah padaku,
“ sebenarnya apa yang ku inginkan tak sama dengan apa yang ayah harapkan saat ini, aku ingin mengambil jurusan teknik sipil yah…” jawabku pada ayah,
Aku sadar harapan ayahku sangat jauh berbeda dengan harapanku, tapi itulah yang ada dalam hatiku.
“ mau jadi apa kamu ambil teknik sipil…? Kerja panas-panasan, ayah ingin kamu itu kerja dalam ruangan yang tidak panas, ayah ingin kerja kamu itu lebih baik dari kerjaan ayah.”
Aku tak dapat berkata apa-apa, karena ada dua kalimat yang mebuatku hanya bisa pasrah dengan keputusan ayah. Ridhollohi ridho waliddain.
“ mulai sekarang kamu persiapkan apa pun yang di butuhkan untuk keperluan mendaftar dan jangan lupa untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.” Kata ayah yang kemudian berdiri meninggalkanku.
Aku menghela napas panjang, sebenarnya butiran-butiran bening itu ingin meleleh, tapi apa daya semua itu tertahan. Aku bergegas masuk dalam kamar. Aku menyalakan mp4 yang selalu setia menemaniku hingga larut malam. Ku putar lagu yang bisa membuat hatiku kembali tenang. Ku tekan play.
Semerbak harum wangi mawar
Menusuk dalam, dalam hatiku
Menghantarkanku ke tempat
Ku bisa rasakan kasih sayangmu
Kau ambil semua ragaku
Kau hantarkan aku dalam damai
Mimpi yang nyata dalam hiduku
Ku jalani semua yang ada si salam dirimu
Mungkinkah semua ini nyata
Yang ada…
Dalam dirimu dan diriku
Aku…
Tercipta kesendirianku
Hilang…
Dalam kebersamaanmu
Melayang…
Terbang tinggi dalam tenangmu
Ku putar berkali-kali pun aku tak pernah merasa bosan dengan lagu ini. Entah mengapa aku merasa lagu ini penuh makna dalam hidupku. Aku pun tertidur.

☺☺☺☺☺

Pagi ini tak secerah biasanya, langit terlihat begitu mendung tak bersahabat. Sepertinya sebentar lagi hujan akan mengguyur bumi. Hatiku pun tak sesenang biasanya, rasanya aku ingin pergi saja dari rumah ini. Pergi jauh entah kemana. Dulu aku juga pernah mencoba untuk kabur dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuaku. Aku kabur bersama kakak perempuanku karena bosan, bosan dengan segala macam ocehan ibu yang kian hari kian tak enak di dengar telinga. Tapi saat ini permasalahannya beda. Tak ada satu orang pun yang mau mendengarkan curhatanku. Mereka sibuk memikirkan diri mereka sendiri, tak pernah ada yang peduli akan keadaanku. Ibu, tak bisakah dia meluangkan waktu sejenak untuk mendengarkan curahan hatiku? Dia hanya sibuk mencari uang. Katanya untuk kebutuhanku. Tapi saat ini aku tak butuh itu, aku hanya butuh sedikit waktu untukku. Ayah? Dia pun tak ada sedikit waktu pun untukku, dia juga sibuk mencari uang untuk biaya kuliahku.
Aku bingung. Aku ngerti kuliahku tak butuh uang yang sedikit, tapi apakah kebahagiaanku harus di korbankan juga?. Sebenarnya aku ingin hidup mandiri, membiayai kuliahku sendiri tanpa bantuan orang tuaku. Tapi mau bagaimana lagi aku tak punya banyak pilihan, padahal dalam kamus hidupku hidup itu adalah pilihan aku harus memilih yang terbaik bagi hidupku. Apa pun akan ku lakukan asalkan itu membuat keluargaku bahagia dan selama aku masih bisa untuk melakukannya.
Keadaan hidup yang seperti ini kadang membuatku bersikap acuh tak acuh pada setiap hal yang ada. Hal itu kadang juga membuatku cepat untuk berfikir pendek dan menyesatkan. Kadang aku ingin mati saja supaya batinku bisa tenanng atau jadi orang gila saja yang tidak perlu memikirkan semua yang ada. Tapi pemikiran seperti itu segera sirna karena tuntutan dari orang tuaku belum selesai. Setelah saat itu aku tak terlalu nmemikirkan keadaan keluargaku. Aku berfikir ini adalah hidupku, orang lain tak berhak mengaturnya.

☺☺☺☺☺

Malam terasa dingin, kedinginannya terasa menusuk ke dalam sumsum tulangku. Namun, tetap saja aku tak beranjak dari dudukku. Ku pandangi langit malam. Kerlipan bintang pun tak begitu terang karena tertutup awan. Suasana seperti ini mengingatkan aku pada mantan kekasihku. Tak terasa aku meneteskan meneteskan butiran lembut dari kedua mataku hanyut terbawa sepinya hati. Semua terasa begitu menyakitkan. Aku begitu mencintainya tapi dia malah pergi tak pernah memberi kabar padaku. Aku sangat merindukannya. Entah dimana dia sekarang, aku hanya ingin menyampaikan rasa rinduku padanya lewat angin malam dan bintang-bintang yang bersinar.
“ nduk, sudah malam ayo masuk” suara ibu memanggilku.
Aku segera tersadar dari lamunanku dan mengusap air mataku. Kemudian beranjak meninggalkan sepinya malam.
Aku masuk dalam kamar, duduk sendiri merenung dalam-dalam mengingat semua yang telah terjadi antara aku dan dia. Aku pun masih menyimpan pesan singkat yang dia kirim ke hpku,
“ q lgi banyak masalah,q pngen sndri,q harap kmu ngrti n smga kmu dpat pngganti yg lbih baik driq!”
Saat itu tubuhku lemas tak berdaya, ada yang hilang dalam jiwaku. Aku hanya diam. Tak ada satu kata pun yang dapat melukiskan semuanya. Tak kuasa hati ini menerima semua kenyataan yang ada. Segera tersadar dari lamunan, aku merebahkan tubuh di atas kasur yang tak begitu empuk. Namun tetap saja aku merasa nyaman dengan semuanya. Aku kembali tenggelam dalam lamunan. Mengapa waktu dua bulan tak cukup bagiku untuk melupakannya. Apa yang istimewa darinya? Mengapa seluruh memori otakku hanya ada tentangnya. Aku capek! Aku mulai memejamkan mata. Tapi mengapa lagi-lagi bayangan wajahnya kembali muncul. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak tidur, kemudian aku mengambil mp4ku, lagi-lagi aku mendengarkan lagu nyawa yang berjudul dirimu dan diriku. Aku hanya membayangkan saat-saat indah bersamanya hingga akhirnya aku tertidur.

☺☺☺☺☺

Pagi ini seisi rumah terasa hening dan hampa. Seperti tak ada satu orang pun penghuni dalam rumah ini.
“ ayahmu tidak pulang semalam…” kata ibu padaku,
Aku hanya diam tak memberi komentar.
“ kemana ayahmu…?” ibu terus berkata padaku,
Aku tetap diam seribu bahasa, tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutku. Aku takut, apabila aku bnyak berkata dan menjawab pertanyaan ibu, ibu akan terus mengeluh padaku tentang semuanya. Ku tinggalkan ibu sendiri di dapur.
“ darimana saja ayah? Semalan tidak pulang, apa ayah sudah tidak saying lagi dengan keluarga ini? “ pertanyaan ibu bertubi-tubi saat ayah baru datang,
“ kalau ayah sudah tidak sayang lagi dengan keluarga dan aku, pergi saja dari rumah ini, ceraikan saja aku”
Aku dengar teriakan ibu, sesekali terdengar isak tangis ibu.
“ nak cepat ke sini..” teriak ayah padaku, aku segera berlari. Ku lihat ibu sudah jatuh tersungkur. Bukan karena ayah sengaja menjatuhkan ibu tapi badan ibu ku lihat begitu lemah tak bardaya.
“ panggilkan dokter…” suruh ayah padaku,
Aku segera berlari mengambil kunci sepeda dan pergi berlalu.
Setelah ibu selesai di bawa ke dokter, ibu ku suruh minum obat dan istirahat. Pikiranku terasa penat, ada banyak hal yang harus ku lalui. Masalah keluarga, masalah hati, masalah agama, masalah kuliah, semua serasa bertumpuk menjadi satu. Tak ada kah orang yang mau mendengar keluh kesahku. Haruskah aku selamanya hidup seperti ini. Aku capek. Aku capek dengan hidupku, aku capek dengan semuanya. Inginku pergi jauh dalam kedamaian. Maafkan aku ibu….


TAMAT

Kamis, 04 Februari 2010

my favorite song....


Bila saatnya ku temukan indah di hatimu
Berapa lama waktuku harus menunggu
Cahaya matamu menghiasi seluruh hatiku
Andai kau tau dalam lelap kusebut namamu

Reff :
Aku masih menunggumu bicara
Kunanti jawaban di hatimu
Dalam gelap ini dalam diam ini

Kuharap nanti waktu yang akan menemukanmu
Apakah nanti hatimu masihkah milikku

Reff :
Aku masih menunggumu bicara
Ku nanti jawaban di hatimu
Dalam gelap ini dalam diam ini
Ku masih menunggu...

Kumohon dengarkan aku bicara
Kunanti jawaban di hatimu
Adakah diriku di dalam hatimu

Bila saatnya ku temukan indah di hatimu
ada beberapa cara untuk menjadi dewasa di antaranya....


Kedewasaan seseorang yang jelas kadang tak di ukur dengan umur.
Biar umur blom masuk dewasa ( 17 tahun) kadang berfikirnya sudah dewasa.
Kedewasaan bisa di lihat dari beberapa hal.
Misal:
> Bagaimana cara kita menghadapi masalah dan menyelesaikannya.
> Bagaimana kita dapat menjaga sikap,perilaku dan tutur kata.
> Bagaimana cara kita memandang hidup,
DLL.
Untuk belajar menjadi dewasa belajarnya menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
Tidak mudah menyerah pada kegagalan.
Berfikirlah positif dan bijaksana dalam menilai setiap persoalan.
Jika mendapat kesulitan jangan hanya berkeluh kesah saja.
Carilah jalan keluarnya.
Semoga kamu mau berusaha dengan sungguh2.

Jumat, 02 Oktober 2009

belajar html itu sangat menyenangkan dan mudah, kita bisa mengatur backgrounddi web kita hanya dengan menambahkan sintg html

contohnya kita mau membut halaman kita berwarna biru, maka kita harus mengetikan sintag seperti di bawah

<html>
&tl;head>
<title>±belajar±membuat±latar±pada±web</title>
&tl;/head>
&tlbody±bgcolor=&blue&>

&tl;p>±bgcolor±digunakan±untuk±membuat±latar±halaman±web±</p>

</body>
</html>

sekian±dulu±tutorialnya...selamat±mencoba